Seiring popularisasi perangkat digital, peningkatan beban kerja, berkurangnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan, nilai tinggi yang dibebankan pada kinerja pendidikan dan berbagai efek gabungan dan interaksi lainnya dari faktor keturunan dan lingkungan, jumlah anak dengan rabun jauh di Hong Kong telah meningkat secara signifikan. Dalam keadaan demikian, pada tahun 2012 HOYA Vision Care dan Hong Kong Polytechnic University (HKPU) meluncurkan kerja sama dengan berfokus pada penemuan lensa pengendalian miopia baru yang mampu mencegah miopia memburuk atau memperlambat perkembangan miopia. Selama bertahun-tahun studi akademis, desain produk dan penelitian klinis, Hoya dan HKPU bersama-sama menciptakan lensa kacamata revolusioner, Defocus Incorporated Multiple Segments (DIMS Lens), yang berhasil memenangkan Grand Prize, Grand Award, dan Medali Emas di 46th International Exhibition of Inventions of Geneva.
Untuk memperkenalkan teori defokus miopia dan desain lensa DIMS kepada para profesional perawatan mata (ECP) lokal & pemimpin opini utama (KOL), Hoya Lens HK Ltd. dan Global Marketing Hoya Vision Care menyelenggarakan “Simposium Teori Defokus dan Hasil Klinis terkait Pengendalian Miopia” di Hong Kong Hyatt Regency Hotel pada 25 April 2018. Doktor Hua Qi, Technical Research & Development Department (TRD) dari Hoya Vision Care, Jepang dan Profesor Chi-ho To, Kepala Sekolah Optometri dari HKPU menjadi pembicara utama pada acara tersebut, mereka menjelaskan teori dan desain lensa DIMS secara terperinci. Sepuluh profesional perawatan mata & KOL lokal menghadiri simposium tersebut dan berkontribusi dalam sesi diskusi.
Dalam simposium tersebut, Prof. Chi-ho To memaparkan temuan penelitian Teori Defokus & Pengendalian Miopia yang telah dilakukan olehnya dan tim penelitinya selama bertahun-tahun. Mereka menemukan bahwa panjang aksial bola mata dipengaruhi oleh posisi gambar yang diproyeksikan pada retina. Saat posisi bayangan yang diproyeksikan terus menerus berada di depan retina, panjang aksial cenderung menjadi lebih pendek dan sebaliknya.
Terbukti pada model hewan percobaan bahwa defokus rabun dapat menghambat pertumbuhan mata, sehingga mampu mengendalikan perkembangan miopia secara efektif. Singkatnya, mekanisme teori ini adalah tentang memproyeksikan gambar pada dan di depan retina sehingga terjadi defokus rabun di dalam mata.
Uji klinis tersebut telah dilakukan sejak tahun 2014. Dalam percobaan klinis terkontrol acak buta ganda ini, 79 anak telah memakai lensa DIMS sementara 81 anak telah memakai lensa penglihatan tunggal biasa, perubahan kesalahan refraksi dan panjang aksial selama 2 tahun telah dicatat. Hasilnya, anak-anak yang memakai lensa DIMS memiliki perkembangan miopia lebih lambat sebesar 60% dan 21,5% dari mereka benar-benar mengalami penghentian perkembangan miopia.
Pembicara utama menunjukkan bagaimana pengembangan lensa pengendalian miopia yang inovatif ini dapat dilakukan dengan pencapaian penelitian HKPU dan teknologi canggih Hoya Vision Care. Selama sesi diskusi, para profesional perawatan mata & KOL lokal berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang teori defokus miopia, hasil dari penelitian klinis dan desain lensa. Banyak pendapat yang berwawasan luas disumbangkan untuk ikut andil dalam peningkatan Lensa DIMS di masa depan.